Buku pelajaran TOEFL yang paling luas pemakaiannya di Indonesia
adalah dari Barron: How to Prepare for TOEFL.
Buku itu sebetulnya disusun untuk orang yang sudah rada canggih Bahasa
Inggris nya. Untuk jelasnya, silahkan Anda baca sendiri kata
pengantarnya.
Buku Barron mengajar para pembacanya dengan
memberikan puluhan pola-pola structure yang harus diketahui para
pembaca. Dilanjutkan dengan contoh kalimat yang benar serta contoh
kalimat yang salah tanpa penjelasan yang mendalam. Seandainya Anda
sudah mempunyai dasar bahasa Inggris yang cukup bagus, buku dari Barron
(dan juga beberapa buku TOEFL lainnya yang menggunakan pola pengajaran
yang sama) cukup baik Anda pelajari karena pola-pola ini akan
mengingatkan kembali pada hal-hal “remeh” yang Anda lupakan.
Sebaliknya,
jika Anda tidak mempunyai dasar bahasa Inggris yang baik, ketika Anda
membaca buku ini, kepala Anda akan terangguk -angguk: betapa mudahnya
balajar TOEFL, kita hanya disuguhi pola-pola structure belaka. Akan
tetapi, ketika Anda menginjak pola yang ke 30, kemungkinan besar Anda
sudah melupakan pola 1 sampai dengan 10! Buku ini menurut saya, bersifat
mengingatkan tapi kurang memberikan pengertian pada para pembacanya.
Jika
Anda mempunyai TOEFL awal (tanpa belajar) sekitar 500, sebaiknya Anda
memakai buku dari Cliffs: TOEFL Preparation Guide. Saya sendiri memakai
buku Cliffs. Seorang karyawati BDN tamatan sebuah perguruan tinggi
Bandung, mampu mencapai nilai 643 dengan buku Cliffs ini. Ketika saya
tanya apa rahasianya, jawabnya: “Saya suka dan terbiasa membaca novel
berbahasa Inggris sejak lama!”
Seorang lulusan STAN mampu
mendapatkan nilai 667 (!) … karena ketika ia masih kecil ia sudah
dibiasakan berbahasa Inggris. Hal yang sama juga terjadi pada seorang
mahasiswa undergraduate bidang political science di University of
Houston.
Jika dasar pengetahuan bahasa Inggris Anda kurang bagus
(nilai TOEFL sekitar 400-an), sebaiknya Anda memakai buku berjudul
Building Skill for TOEFL terbitan Nelson atau Bina Rupa Aksara (khusus
hak edar Indonesia). Di Indonesia, belilah sekaligus dengan kaset dan
kunci bahasannya. Jika Anda membeli bukunya terlebih dahulu, belum tentu
Anda dapat membeli kasetnya secara terpisah di kemudian hari.
Buku
Preparation Course for the TOEFL terbitan Longman dengan pengarang
Deborah Phillips cukup bagus juga untuk dipertimbangkan membelinya.
Susunan buku ini mirip sekali dengan buku terbitan Binarupa Aksara.
Sayangnya, buku Longman ini cukup sulit Anda temui di Indonesia.
Omong-omong,
kenapa sih saya menulis kitab pusaka ini? Saya melihat beberapa orang
yang sudah belajar keras menghadapi TOEFL, akan tetapi TOEFL nya nggak
bisa naik. Hal yang sama pernah terjadi pada saya! Saya pernah kursus
TOEFL dan saya tidak mendapatkan hasil dari tempat kursus tersebut.
Tempat
kursus tersebut, seperti lazimnya tempat kursus di Indonesia, memakai
buku Barron sebagai buku pegangan utamanya. Bukannya nilai saya naik,
tapi nilai saya turun. Padahal, menurut saya, sayalah peserta kursus
yang paling rajin sedunia! Kalau murid sudah rajin, tapi tidak bisa
juga, satu atau beberapa kemungkinan dibawah ini dapat terjadi:
1. Muridnya bloon.
2. Gurunya kurang cerdas.
3. Metoda pengajaran sang guru tidak tepat.
4. Metoda belajar sang murid nggak benar.
Untuk
kasus saya, saya menganggap no. 1 dan 2 tidak mungkin terjadi.
Kemungkinannya adalah 3 & 4. Saya nggak mungkin mengubah no. 3
secara revolusioner demi kepentingan saya … siapa sih saya ini? He, he,
he … Karena itulah, saya berusaha menemukan sendiri no. 4: metoda
belajar yang cepat dan cocok untuk saya.
Seorang guru pernah
menjadi seorang murid. Akan tetapi, ketika ia menjadi guru, ia lupa
melupakan cara berpikir seorang murid. Jadi, jangan heran jika banyak
guru pintar yang tidak bisa mengajar.
Saya mempunyai banyak buku
TOEFL. Setelah membandingkan isinya, akhirnya saya memutuskan untuk
memakai buku Cliffs. Saya memakai buku Cliffs karena buku inilah yang
memberikan pelajaran mengenai structure secara mendetail.
Saya
tidak memakai buku dari Nelson/Binarupa Aksara karena, menurut saya,
kita harus mengerjakan latihan bagian per bagian jika kita ingin
menguasai structure melalui buku ini. Di lain pihak, kita tidak perlu
mengerjakan latihan bagian per bagian jika kita ingin menguasai
structure melalui buku Cliffs.
Walaupun demikian, bukan berarti
latihan soal tidak penting… seorang pemain basket yang mahir, tidak
cukup hanya dengan membaca buku teori saja. Metoda latihan saya akan
Anda jumpai juga dalam kitab pusaka ini. Cara saya belajar dengan
memakai buku Cliffs mudah-mudahan pas pula buat Anda.
Di halaman
muka dari buku Cliffs, Anda dapat menemukan petunjuk pemakaian / cara
belajar dengan memakai buku Cliffs. Akan tetapi, saya tidak memakainya
karena metodanya nggak pas buat saya, … kurang cepat. Metoda belajar
saya didasari atas tiga pemikiran: 1. Bagaimana menguasai
structure/grammar secara cepat. 2. Bagaimana kita belajar dari kesalahan
yang kita buat. 3. Berusaha mengerti daripada sekedar menghafal.
Nomer 3 penting buat saya karena:
1.
Saya percaya, kita mempunyai daya ingat yang terbatas. Misalnya saat
ini otak kita menyimpan 1.000 data (baca: 1.000 hafalan). Kita masukkan
lagi 500 data. Belum tentu otak kita kemudian menyimpan 1.500 data.
Kenapa?
Ada kemungkinan 200 atau 300 data yang sebelumnya kita simpan akan
hilang. Jadi total data yang baru adalah 1.300 atau 1.200 saja.
2.
Kalau kita berusaha mengerti, jika kita terlupa, dengan mudah kita akan
dapat menggali pengertian/informasi yang sudah kita pelajari sebelumnya
hanya dengan melihat kembali informasi tersebut sekilas saja. Lebih
lanjut lagi, kita dapat menggali informasi yang kita lupakan dengan
melihat dan mengorelasikannya dengan informasi lain.
Ada satu hal
lagi yang perlu Anda catat : janganlah Anda minder ketika menghadapi
seseorang yang mempunyai oral ability yang tinggi. Belum tentu ia mampu
mencapai nilai TOEFL yang tinggi.
Kenapa demikian? Karena ia
belum tentu mempergunakan kaidah bahasa Inggris yang baku. Sebaliknya,
orang yang memiliki writing ability yang baik, kemungkinan besar ia
mampu mendapatkan nilai TOEFL yang tinggi.
I.A. STRUCTURE AND WRITTEN EXPRESSION
Saya
menekankan struktur (Section II dari TOEFL) sebagai bagian yang
paling penting dari dua bagian lainnya. Section I, II, dan III
berturut-turut terdiri dari 50, 40, dan 60 soal untuk short version.
Karena nilai maksimum per section hampir sama (berturut- turut: 68, 67,
dan 67 menurut Cliffs), mudah dimengerti bahwa kesalahan pada satu soal
pada Section II akan lebih besar pengaruhnya terhadap total nilai
dibandingkan kesalahan pada section yang lain.
Mengenai pentingnya
penguasaan grammar / structure, dapat juga diilustrasikan sbb: Jika
Anda tidak mengerti macam-macam bentuk conditional (if), Anda tidak
akan dapat memberikan interpretasi yang benar ketika soal jenis ini
muncul pada Section I atau Section III.
Bagaimana cara belajar
struktur? Pertama, pelajari teori struktur bagian perbagian secara
berurutan hingga mengerti. Tandai seluruh kata yang tidak Anda ketahui
artinya. Terjemahkanlah setelah selesai per bab, jangan menerjemahkan
per kata setiap saat Anda menjumpai kata yang sulit. Mohon dibedakan
antara membaca untuk sekedar tahu dan membaca untuk belajar. Jika Anda
membaca hanya sekedar untuk tahu, tentunya Anda tidak perlu tahu arti
seluruh kata yang tidak Anda ketahui. Manfaat kerajinan Anda dalam
menerjemahkan juga akan Anda rasakan ketika menghadapi Section III.
Exercise
perbagian bisa ditinggalkan terlebih dahulu. Misalkan saja sekarang
Anda sudah belajar mengenai noun sampai mengerti, kemudian melanjutkan
ke bab selanjutnya, misalnya mengenai pronoun. Waktu Anda belajar
pronoun, ternyata pelajaran mengenai noun Anda lupa lagi: Cuek saja.
Yang penting, sewaktu membaca bagian noun tersebut, Anda sudah
mengerti. Dengan cara ini, Anda hanya membutuhkan waktu 5 hari untuk
mempelajari stuktur. Kalau lebih ngebut lagi, barangkali hanya butuh
waktu 3 hari.
Selanjutnya, kerjakan TOEFL Model Test I Section II
saja. Setelah selesai, janganlah melihat explanatory answer terlebih
dahulu. Tapi, ceklah hanya dengan kunci jawabannya saja. Tandai jawaban
mana yang benar dan mana yang salah. Periksa kembali pekerjaan Anda.
Usahakan mengerti sendiri kenapa jawaban tersebut salah.
Jika
belum mengerti juga, cobalah membuka kembali teori struktur yang telah
Anda pelajari di muka. Disinilah enaknya kita memakai buku Cliffs:
Pada setiap kunci jawabannya, terdapat juga angka yang merujuk pada
nomer halaman dimana kita dapat menemukan teori untuk mengatasi soal
yang bersangkutan. Jika Anda membaca ulang teori dari problem yang
bersangkutan, tapi Anda belum mengerti juga, barulah Anda dengan
terpaksa mempelajari bagian explanatory answer.
Kalau sudah
menyelesaikan Model Test I Section II, janganlah tergesa-gesa untuk
berpindah ke bagian Listening (Section I) atau Vocabulary and Reading
Comprehension (Section III), akan tetapi kerjakan segera TOEFL Model
Test II Section II. Rasakan kemudahan dalam menjawabnya dibandingkan
ketika pertama kali berlatih.
I.B. LISTENING
Biasanya,
orang yang nilainya jatuh pada bagian ini (Section I) memberikan
alasan sebagai berikut: ” Saya tidak mengetahui arti kata yang
diucapkan “.
Menurut saya, alasan ini adalah tidak tepat. Yang
terjadi adalah: “Saya tidak tahu bunyi kata yang diucapkan”. Dengan kata
lain: ” Saya gagal mengidentifikasi kata apa yang diucapkan. “
Kenapa
demikian? Jika Anda membaca (bukan mendengar) listening script dari
Section I, maka saya yakin Anda akan mengetahui arti kata atau kalimat
tersebut sekitar 95 – 100%. Masalahnya adalah: Anda tidak terbiasa
mendengarkan orang bercakap-cakap dalam bahasa Inggris.
Buku yang
paling baik untuk mempelajari bagian ini adalah Building Skill for
TOEFL terbitan Nelson/Bina Rupa Aksara ataupun Preparation Course for
TOEFL dari Longman. Pada dua buah buku tersebut, Anda dilatih setahap
demi setahap, khususnya mengenai identifikasi suara. Buku dari
Barron cukup jelas pula dalam memberikan kemungkinan tipe soal yang
muncul pada section ini, walaupun hanya secara tertulis. Pada
akhirnya, buku apapun asalkan disertai kaset, tidak akan menjadi
masalah asalkan Anda mengetahui cara belajarnya.
Kalau Anda sudah
di USA, bermanfaatkah televisi berbahasa Inggris untuk meningkatkan
kemampuan listening kita? Ya! Akan tetapi, berlatih dengan kaset TOEFL
akan jauh terasa manfaatnya. Kemampuan Anda dalam mengidentifikasi
kalimat di televisi sebetulnya dibantu oleh gambar di televisi ataupun
gerakan mulut pembicara. Dengan kata lain, “tidak murni” listening.
Tambahan
lagi, kaset TOEFL selalu memberikan rangsangan berupa pertanyaan yang
harus dijawab. Tidak demikian halnya dengan televisi. Usahakan
mendapatkan nilai yang setinggi-tingginya dari bagian A dan B karena
bagian C cukup panjang dan cukup sulit untuk dimengerti. Sewaktu Anda
mendengarkan cerita di bagian C, usahakan untuk memikirkan struktur
cerita. Hal ini sangat membantu Anda untuk mengerti cerita secara
keseluruhan.
Selain itu juga, saya sama sekali tidak menyarankan
Anda mempergunakan head phone dalam belajar. Kenapa demikian ? Di
Indonesia, sewaktu ujian Anda tidak akan menemukan head phone barang
satu biji pun!
Beginilah cara mempelajari Section I. Pertama,
putar kaset berisi TOEFL Model Test I Section I. Kerjakan soal-soal pada
Section I seperti lazimnya kita ujian TOEFL biasa. Setelah selesai,
cocokkan dengan kuncinya. Jika salah, tandai jawaban mana yang
benar. Kemudian, dengar kembali kaset tadi dari awal per nomer soal
tanpa melihat bagian Listening Script terlebih dahulu. Ulangi kembali
mendengarkannya jika Anda belum dapat mengidentifikasi suara-suara
yang diucapkan dan belum mengetahui jawaban mana yang benar.
Pada
tahap awal, di soal yang sulit, barangkali Anda perlu mengulanginya
hingga 6 kali per nomer soal sebelum dapat mengidentifikasikannya
secara tepat. Jadi, Anda tidak mengulanginya sekaligus, tapi pernomer
soal. Tentunya, lebih baik jika Anda memiliki tape player yang
memungkinkan Anda untuk me rewind tanpa harus menyetop kasetnya terlebih
dahulu.
Kemudian, jawablah pertanyaan yang diajukan. Setelah itu,
ceklah kalimat yang Anda anggap tepat berdasarkan “pendengaran” Anda
tadi dengan kalimat pada Listening Script. Jika sudah mendengarkan
berulang-ulang tetapi Anda belum juga mampu mengidentifikasi
suara-suara yang diucapkan ataupun belum mengetahui jawaban mana
yang benar, barulah Anda dengan terpaksa membuka Listening Script dan
memperhatikan hanya pada nomer soal itu saja. Buka kamus jika perlu.
Lakukan
hal ini hingga seluruh soal selesai. Waktu pertama kali
melakukannya, Anda bisa menghabiskan waktu tidak kurang dari 3 jam
untuk mengulang-ulang satu sisi kaset saja. Setelah itu akan berkurang
drastis hingga 1 jam saja karena kemampuan Anda sudah meningkat.
Kalau
Anda sudah melakukannya petunjuk diatas untuk TOEFL Model Test I
Section I, lanjutkan segera dengan mengerjakan TOEFL Model Test II
Section I. Rasakan kemudahannya dibanding ketika mengerjakan Test I dan
nikmatilah subscore yang lebih tinggi !
I.C. VOCABULARY AND READING COMPREHENSION
Jika
saya menekankan Section II (Structure and Written Expression) sebagai
konsentrasi belajar saya, maka saya menekankan Section III (Vocabulary
and Reading Comprehension) sebagai tempat saya mencari nilai. Untuk
bagian ini, terus terang saya tidak menemui kesulitan sama sekali. Dua
kali berturut-turut, nilai TOEFL saya untuk section ini adalah 67.
Cara
belajarnya nggak aneh-aneh. Sering seringlah membuka kamus ketika
membaca bacaan berbahasa Inggris. Kalau Anda mengetahui arti dari
seluruh kata yang terdapat pada buku Barron atau Cliffs, Hal itu sudah
Lebih dari pada cukup.
Akan tetapi, ada juga orang yang lebih suka
menghafal sederet atau sekumpulan kata-kata yang tidak ketahuan ujung
pangkalnya. Menurut saya, cara ini tidak efektif. Dengan cepat kita akan
melupakannya lagi karena kita tidak mengetahui konteks pemakaian
kalimat ini.
Lagipula, saya merasa kasihan pada diri saya jika
saya harus banyak menghafal. Bagi saya, tulisan dalam artikel majalah,
apalagi novel, lebih sulit untuk mengartikan kosa katanya jika
dibandingkan dengan text book. Beberapa orang malahan berpendapat
sebaliknya. Bagaimana menurut Anda sendiri?
Seorang teman menambah
perbendaharaan kata dengan menulis kata- kata yang tidak diketahuinya
dalam sepucuk kertas. Satu kertas untuk satu kata yang tidak diketahui.
Selain menulis padanan kata, ia juga menulis turunan kata tersebut,
misalnya bentuk adjective- nya. Ia menghafal kata-kata tersebut diwaktu
senggang. Setiap orang memiliki metodanya sendiri-sendiri. Kalau Anda
ingin meningkatkan vocabulary Anda secara sistimatis, buku yang terbaik
adalah buku yang berjudul Word Smart dari Princeton Review.
I.D. BEBERAPA KIAT DALAM BELAJAR TOEFL
I.D.1.
Kaset TOEFL yang sudah pernah Anda jawab soal-soalnya, jangan lupa
untuk sering memutarnya; misalnya waktu Anda lagi membereskan kamar,
menjelang tidur, ngelamunin pacar, dsb. Cara belajar ini adalah cara
belajar paling malas yang pernah saya temukan!
Pokoknya, Anda
hanya mendengar untuk membiasakan saraf telinga Anda saja. Terserah Anda
hendak berpikir atau tidak. Kalau Anda ingin bepikir sedikit, coba
pulalah untuk mengulang kalimat tersebut atau menjawab dalam hati.
Jadi, yang namanya belajar itu nggak cuma di meja belajar saja.
Cukup
menyedihkan melihat kenyataan bahwa teman-teman yang meminta kitab
pusaka ini jarang sekali yang berniat untuk mempraktekkan cara belajar
termalas ini. Padahal cara belajar ini sama sekali tidak memerlukan
waktu khusus.
Jadi, masalahnya bukan gurunya yang salah, tetapi muridnya yang salah.
I.D.2.
Usahakanlah untuk sering mengarang dalam bahasa Inggris. Cukup yang
sederhana saja, misalnya: kegiatan Anda sehari-hari, cita-cita,
riwayat hidup, dsb. Hal ini sangat membantu untuk menguasai TOEFL,
apalagi jika ada TWE (Test of Written English).
I.D.3. Walaupun
Anda memiliki banyak buku TOEFL, untuk menghadapi Section II sebaiknya
Anda hanya mempelajari 1 buah buku sebagai buku pegangan utama. Buku
lain boleh Anda pakai, tapi hanya sebagai buku pendamping saja.
Kenapa
demikian? Dalam kasus ini, bagi saya pribadi, mendalami seluruh isi
suatu buku secara tidak sadar berarti juga mendalami: urutan penyajian
buku itu, hal apa saja yang yang menjadi penekanan dari penulis, cara
berpikir sang penulis, dan sebagainya. Jika saya mempelajari seluruh isi
buku lainnya secara bersamaan, dapat dibayangkan betapa berat beban
untuk meramunya.
I.D.4. Jangan pula dilupakan, buku Cliffs
ataupun buku TOEFL lain edisi terbaru sudah ada bagian TWE -nya. Di
Shopping Centre kota Yogya, harga buku Cliffs hanya Rp 11.000 saja
termasuk kaset – kasetnya. Di Toko Buku Gramedia Bandung harganya
mencapai Rp. 23.000. Di TB Gunung Agung di Jln. Kwitang (dekat Proyek
Senen), harganya mencapai Rp.28.000. Di perpustakaan yang besar, buku
ini juga tersedia.
I.D.5. Saya juga punya buku + kaset TOEFL dari
ETS. Cukup bermanfaat sebagai latihan, tapi tidak bermanfaat sebagai
buku pedoman, karena teori-teori nggak diberikan disini, langsung soal
dan penjelasan jawaban. Dari jawaban dan penjelasan tersebut,
khususnya pada bagian Understanding TOEFL kita bisa tahu filosofi para
pembuat soal TOEFL. Cek,cek, cek, … (Filosofi itu apa sih ?!)
I.E. KIAT MEMILIH TEMPAT UJIAN TOEFL.
Selain
letak dan jarak, satu faktor mutlak yang harus Anda pertimbangkan,
dalam memilih tempat ujian TOEFL adalah: seberapa baik sound system
tempat itu. Tempat test terbaik di Jakarta yang pernah saya ketahui dari
seorang teman adalah Jakarta International School dekat Pondok Indah.
Sound system yang apik dan ruangan yang cukup kecil (ukuran satu ruang
kelas sekolah), membuat suara cukup jelas di dengar.
Semoga Bermanfaat bagi pembaca sekalian..
Cara Mendapat Nilai TOEFL Tinggi
Posted by Afdal Tech
Afdal Blog, Updated at: 17:28
0 comments:
Post a Comment